Pertama, entrepreneurship dapat diajarkan. Membangun produk
adalah kunci menuju entrepreneurship, dan proses itu mudah untuk
dipelajari. Mitos lainnya yang harus ditolak adalah peran individual (pada
kenyataannya, startup dengan lebih dari 1 founder lebih berhasil daripada solopreneurs)
dan peran karisma (komunikasi, perekrutan, dan sales skill jauh lebih penting).
Buku ini akan fokus pada inovasi, yang berarti membuat
sesuatu dan menjualnya. Membuat sesuatu bisa saja ide, teknologi, atau kekayaan
intelektual.
24 langkah ini memiliki enam hal utama: Siapa pelanggan
Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk mereka? Bagaimana mereka mendapatkan
produk Anda? Bagaimana Anda menghasilkan uang dari produk Anda? Bagaimana Anda
merancang dan membangun produk Anda? Dan bagaimana Anda memperbesar bisnis Anda
(scaling) ?
Langkah 0 : Memulai
Ada tiga poin entrepreneurship : teknologi, ide, atau
passion. Jika Anda memiliki passion tetapi tidak punya ide atau teknologi,
lakukan introspeksi untuk mengetahui yang terbaik untuk Anda, termasuk skill,
koneksi, aset keuangan, dan pengalaman kerja.
Langkah 1 : Segmentasi pasar
Untuk segmentasi pasar Anda, mulailah dengan brainstorming.
Target Anda harus spesifik bukan hanya industri apa yang Anda masuki, tetapi
tipe spesifik dari user, lokasi mereka, dan karakteristik lain – misalnya,
laki-laki umur 25-34 tahun di Boston yang bermain video game di malam
hari. Taruhan terbaik Anda adalah membuat market baru, daripada mencoba
untuk menjual kepada pasar besar yang sudah banyak pemain.
Lalu, persempit ke dalam daftar berisi hanya 6-12 pasar saja
berdasarkan customer yang memiliki uang dan alasan mengapa mereka mau membeli
produk Anda. Kemudian, lakukanlah penelitian terhadap pasar tersebut dengan
berbicara dan mengamati mereka, pastikan untuk bersikap terbuka terhadap
informasi baru. Proses ini biasanya memakan beberapa minggu.
Langkah 2: Pilih pasar yang bisa dimasuki
Untuk memilih pasar yang bisa dimasuki, gunakanlah kriteria
yang sama seperti sebelumnya: apakah para calon kustomer Anda memiliki uang dan
alasan untuk membeli produk Anda, apakah Anda dapat mencapai mereka dan
memenangkan kompetisi, apakah produk Anda memiliki kemungkinan membuka pasar di
masa depan, dan passion Anda di dalamnya. Pasar yang lebih kecil cenderung
lebih baik, dan itu sangat penting karena Anda harus fokus pada pasar awal Anda
dan mengabaikan yang lain (untuk saat ini). Kemudian, lanjutkan
segmentasi pasar sampai memenuhi kondisi ini: pelanggan membeli produk yang
sama untuk alasan yang sama, dan mereka berbicara satu sama lain (word of
mouth).
Langkah 3: Membangun profil End User
Untuk profil end user – yang belum tentu membeli,
persempitlah demografis mereka, termasuk hal-hal seperti usia,
lokasi, pendapatan, kebiasaan, backstory, dan motivasi.
Langkah 4 : Hitung total addressable market ( TAM )
untuk market segment
TAM adalah jumlah dari pendapatan tahunan yang Anda bisa
dapatkan jika market share Anda mencapai 100 persen di market. Hitung jumlah
pengguna menggunakan bottom-up ( daftar pelanggan, asosiasi yang ada di pasar)
dan metode top-down ( market reports ) untuk verifikasi. Hitung perkiraan
pendapatan berdasarkan berapa banyak uang yang pelanggan Anda habiskan dan
berapa nilai yang Anda berikan. Target TAM Anda harus di antara $ 20-100 juta,
jika lebih dari itu, Anda perlu melakukan segmentasi.
Langkah 5 : Profil Persona untuk market segment
Pilih orang yang nyata untuk menjadi Persona Anda dan
kembangkan profil mereka, termasuk foto mereka, backstory, pekerjaan, gaji,
kriteria pembelian (urut ), dan rincian lainnya. Libatkan seluruh tim dalam
proses ini. Tujuannya adalah untuk membantu Anda menyelesaikan pertanyaan di
masa depan tentang pelanggan Anda, bagaimana menjual kepada mereka, arah
mana yang bisa diambil, dll
Langkah 6 : Full life cycle use case
Deskripsikan bukan hanya Persona Anda yang menggunakan
produk Anda, tetapi bagaimana mereka menemukan kebutuhan untuk itu, cari tahu
tentang itu, analisis, dapatkan hasilnya, install, dapatkan value, bayarlah
untuk itu, dapatkan dukungan, beli lebih banyak, dan beritahukan kepada orang
lain tentang hal itu.
Langkah 7 : High-Level product specification
Membuat representasi visual dari produk : storyboard atau
wireframes untuk website Anda, atau diagram untuk device Anda. Tapi dalam tahap
ini jangan membangun apa pun atau mendapatkan sesuatu yang terlalu spesifik –
tujuan di sini adalah hanya untuk meniadakan perbedaan pendapat dan
kesalahpahaman di antara tim. Kemudian, buatlah brosur yang berfokus pada fitur
dan, lebih penting lagi, bagaimana hal itu menguntungkan pelanggan.
Langkah 8 : Meng-kuantifikasi value proposition produk
Anda
Buatlah sebuah diagram yang menunjukkan status quo serta
manfaat kuantitatif yang didapatkan pelanggan dari produk Anda –
dalam bentuk waktu, uang, atau apa pun yang menjadi prioritas utama mereka.
Gunakan angka yang real.
Langkah 9 : Identifikasi 10 pelanggan berikutnya
Cobalah untuk mengidentifikasi 10 pelanggan yang mirip
dengan Persona Anda sebelumnya dan mereka yang bersedia untuk membeli produk
Anda. Anda melakukan ini dengan cara benar-benar berbicara dengan mereka dan
mencoba untuk memvalidasi full life cycle use case, spesifikasi
produk, dan nilai yang diukur dari value proposition. Cobalah untuk
meminta komitmen mereka untuk membeli, jika tidak bisa, kembalilah ke papan
gambar dan lakukan revisi pada asumsi Anda ( ini bagian dari proses, karena
asumsi Anda hanya merupakan perkiraan.) Jika Anda telah mencoba dan mencoba dan
tidak dapat menemukan 10 pelanggan, mungkin Anda perlu mengubah Persona Anda
atau bahkan mencoba membuat Persona di market yang lain.
Langkah 10 : Tentukan Inti Perusahaan Anda
Jelaskan Inti – “secret sauce” – Anda sehingga kompetitor
tidak dapat meniru dengan mudah. Hal ini ini akan menjadi fokus usaha Anda dan
Anda tidak boleh banyak merubahnya. Biasanya ini seperti network
of users yang telah Anda bangun, layanan pelanggan yang fantastis,
biaya rendah, atau user experience. Dan biasanya bukan intellectual property,
kecepatan inovasi, keunggulan menjadi pemain pertama, atau kontrak eksklusif
dengan supplier.
Langkah 11 : Bagan posisi kompetitif Anda
Buatlah grafik posisi kompetitif : grafik dua dimensi yang
menggambar dua prioritas pelanggan di kedua sumbu. Tempatkan diri Anda dan
pesaing Anda ( termasuk ” status quo ” ) di peta – tempat Anda harus berada di
pojok kanan atas. Dan pastikan posisi kompetitif Anda menggunakan Inti dari
perusahaan Anda – jika tidak, Anda mungkin perlu peluang pasar yang berbeda.
Langkah 12 : Tentukan Unit decision-making unit ( DMU )
Memetakan semua orang yang mempengaruhi keputusan pembelian
: dari end user sampai kepada pembeli utama, influencer lain, orang-orang
dengan hak veto, dan departemen pembelian (untuk B2B ). Anda mungkin harus
belajar untuk menjual atau setidaknya menetralisir beberapa pihak lain.
Langkah 13 : Peta proses untuk memperoleh pelanggan yang mau
menggunakan produk Anda
Buat langkah – demi-langkah bagaimana pelanggan akan
memutuskan untuk membeli produk Anda, cari tahu tentang hal itu, analisis,
ambil datanya, install dan bayarlah untuk itu. Perkirakan berapa lama siklus
penjualan, dan setiap kendala besar yang mungkin bisa saja Anda alami dalam
budget, peraturan, atau legalitas.
Langkah 14 : Hitung ukuran TAM untuk pasar yang dituju
Buatlah sekitar lima atau enam market list setelah Anda
memasuki market Anda. Pada market baru tersebut Anda bisa saja menjual produk
lain untuk pelanggan yang sama, atau menjual produk yang sama ke pasar yang
berdekatan. Hitung mereka dengan cara yang sama Anda lakukan pada Langkah 4,
tetapi tanpa menghabiskan banyak waktu untuk itu ( mungkin hanya 1/10 ). Untuk
bisa menghasilkan uang atau membangun bisnis besar, TAM keseluruhan Anda (
kurang dari 10 market ) harus lebih dari $1 miliar (dalam contoh ini di US).
Langkah 15 : Desain model bisnis
Sebuah model bisnis adalah bagaimana Anda meng-ekstrak value
dari pelanggan, dan entrepreneurs tidak menghabiskan cukup waktu untuk
berpikir tentang ini. Lihatlah model bisnis yang sudah ada, seperti sistem
subscription, upselling, ads, biaya transaksi/transaction fee, dan
micropayment. Ingat bahwa “we’ll figure it later” atau “nanti kita pikirkan”
bukanlah model bisnis. Kemudian, lakukan brainstorming yang inovatif dan
pilihlah dengan baik karena akan sulit untuk mengubahnya nanti.
Langkah 16 : Mengatur pricing framework
Perkiraan harga tidak didasarkan hanya pada biaya/cost,
namun lebih kepada nilai/value yang Anda berikan – perkiraan yang baik adalah
sekitar 20 persen dari nilai/value tersebut. Jangan lupa pertimbangkan adanya
batas budget dari customer dan juga DMU (lihat langkah 12) dan harga produk
pesaing Anda. Ingat, Anda bisa saja menawarkan harga yang berbeda untuk pelanggan
yang berbeda, dan pastikan untuk memberikan diskon kepada tester awal atau
influencer. Perlu diingat, lebih baik memiliki harga tinggi dan menurunkannya
daripada sebaliknya.
Langkah 17 : Hitung lifetime value ( LTV ) dari
pelanggan yang diperoleh
Hitung LTV berdasarkan aliran pendapatan, margin kotor,
tingkat retensi, waktu hidupnya produk, tingkat pembelian ulang, dan biaya
untuk raising fund. Yang terakhir adalah hal yang penting dan mahal : startups
membayar banyak ekuitas untuk raise fund. Anda harus mempertimbangkan
faktor-faktor seperti model bisnis, marjin laba kotor, tingkat retensi, dan
kemampuan untuk upsell yang tentunya memiliki dampak yang besar pada LTV Anda.
Langkah 18 : Petakan proses penjualan untuk mendapatkan
pelanggan
Buatlah peta untuk melihat proses penjualan yang akan
bekerja dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam jangka pendek, Anda
harus sering-sering menggunakan tenaga penjualan atau inbound marketing, email,
dan media sosial. Dalam jangka menengah, pesanan akan datang secara teratur dan
Anda dapat lebih fokus pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada, Anda dapat
menggunakan distributor pada tahap ini. Dalam jangka panjang, Anda kebanyakan
berfokus pada manajemen klien.
Langkah 19 : Hitung cost of customer acquisition ( COCA
)
COCA sulit untuk dihitung dan sering diremehkan, tetapi
sangat penting, karena nilai COCA yang terlalu tinggi dapat membunuh bisnis.
Hitung COCA dari atas ke bawah : penjualan Anda secara keseluruhan dan biaya
pemasaran dibagi dengan jumlah pelanggan yang Anda miliki selama periode waktu
itu. Untuk mengurangi COCA Anda, cobalah untuk mengurangi penjualan langsung,
mengotomatisasi akuisisi pelanggan, meningkatkan tingkat konversi dan lead,
mengurangi siklus penjualan, dan gunakan word of mouth.
Langkah 20 : Mengidentifikasi asumsi
Lakukan brainstorming terhadap 5-10 asumsi Anda yang
belum diuji.
Langkah 21 : Uji asumsi
Desain uji asumsi yang paling murah, paling cepat dan paling
mudah yang dapat Anda pikirkan untuk membantah atau memvalidasi asumsi Anda.
Langkah 22 : Tentukan minimum viable business product (
MVBP )
MVBP adalah produk minimum yang bisa pelanggan dapatkan dari
membayar produk dan dalam tahap ini pelanggan harus bisa memberikan feedback.
Ini memang harus dilakukan untuk menguji asumsi awal Anda. MVBP adalah
metodologi Lean Startup atau ” MVP. ”
Langkah 23 : Tunjukkan bahwa ” anjing akan makan makanan
anjing “
Cobalah launch MVBP Anda kepada pelanggan dan lihatlah
apakah mereka akan membeli produk Anda dan terlibat (engage) dengan produk
Anda, dan merekomendasikan hal ini kepada teman-teman mereka. Anda harus
melakukan tracking terhadap semua ini.
Langkah 24 : Mengembangkan rencana produk
Luangkan waktu untuk merencanakan fitur apa yang
Anda akan tambahkan pada MVBP untuk pasar yang ingin Anda masuki, dan pasar
yang berdekatan yang nantinya akan Anda masuki berikutnya ( dan bagaimana Anda
harus menyesuaikan produk untuk mereka ). Jangan terlalu banyak menghabiskan
waktu untuk hal ini – idenya adalah hanya untuk berpikir tentang pilihan Anda.
SALAM BUJANG HEBAT....
SALAM BUJANG HEBAT....
0 Response to "Cara menjadi startup sukses ... coba ikuti 24 langkah ini..."
Post a Comment